Berdamai dengan kenyataan

25 11 2007

So, I mean no harm to you, and to myself…

Malam ini saya bertemu satu klien saya, pasangan muda umur 30an yang ingin membangun rumah. Pasangan ini (maaf) agak ‘kacau’ sedikit, dalam arti mereka hidup dalam lingkungan yang cukup keras. Dua bulan menikah, mereka kehilangan uang 200 juta akibat ditipu orang.

“Waktu itu ada dua orang yang ikut kami, makan tidak makan mereka ikut menderita”, cerita mereka. Si suami, yang temperamennya agak keras, berkata bahwa dia mendapatkan pekerjaan pada hari dia menderita; mengetahui dirinya ditipu 200 juta. Uang yang sangat besar bagi mereka waktu itu, dengan berbagai ancaman pada mereka akibat penipuan yang tidak mereka lakukan.

Tampaknya ada ganti yang baik setelah mereka mendapat musibah. Si suami mendapat pekerjaan yang cukup layak, dan dalam waktu singkat memiliki dana membangun rumah. Meski dari percakapan itu saya merasa ada sesuatu yang belum dikatakan pasangan ini pada saya, hanya sebuah intuisi dari hati terdalam saya… Tercermin dari cara mereka berbicara, memilih kata-kata dan cerita yang mereka pilih ceritakan pada saya.

Tapi saya tidak memiliki hak menghakimi seorangpun hanya dengan mendengarkan mereka berbicara…

Adalah sejarah dari dua orang manusia yang mencoba hidup layak, dan mengetahui kerasnya hidup dan betapa manusia bisa saling rusak sesamanya. Saya mengakhiri pembicaraan dengan memberi mereka selamat;

“Saya ucapkan selamat, atas rencana pembangunan rumah barunya”… dan saya merasa mereka sangat bangga dengan kata-kata saya, dari raut muka mereka… Semoga saya benar, karena sepertinya mereka sedikit haus dengan sebuah pengakuan… akan kerja keras mereka selama ini.

Dan saya cukup rela memberikan pengakuan itu. Agar menjadi jelas, bahwa kita manusia… dan kita memahami, menjadi manusia tidak pernah begitu mudahnya…





just…. curhat ajah

16 11 2007

hari2 ini… lumayan kerja keras.

Rencana Distro harus ditunda lagi… nunggu hingga waktu yg belum ditentukan. Tapi bakalan dibuka, tetep.

Wah… proyek, proyek, proyek… dan hal2 tak terduga seperti undangan ngisi Seminar… Whalah, cape deh!  Tapi buat saya meski capek tapi tetep senang. Paling nggak saya ada kesibukan, dibanding capek nggak ada kesibukan. Yang penting uang ngalir terus… hehehe…

Filsafat saya, selain berbisnis, juga memberi manfaat bagi lingkungan. Ngisi Seminar salah satunya. Disamping itu kesibukan berorganisasi juga melelahkan. Bikin artikel, buat web selalu butuh konsentrasi. Olahraga ke gym yang mulai saya rutinkan juga menjadi faktor yang membantu sekaligus membebani secara fisik.

Overall, keep berjibaku. Stay focus dan jangan menyerah!





hidup diluar pikiran – dalam bisnis

14 10 2007

Memulai sebuah bisnis

hidup bisa dipenuhi oleh berbagai krisis – krisis yang dihembuskan oleh lingkungan, oleh diri sendiri yang mau tidak mau kadang  menjadi sebuah kebiasaan / habit. Setiap hari, bila kita mendengar orang mengatakan ‘kamu tidak mampu melakukannya’ pada kita, maka mau tak mau kadang pikiran itu kita pertimbangkan – sebagai kebenaran.

Alangkah ruginya bila kita terpengaruh oleh omongan2 yang tidak bertanggung-jawab ini. Setiap kali kita memulai sebuah rencana baru berbisnis, kadang ada orang-orang yang ‘dengan ikhlas’ memberikan wejangan-wejangan pada kita, seperti; “Aku udah pernah melakukan itu, merencanakan bisnis semacam itu, tapi tidak berhasil. Sebaiknya kau tidak mencobanya, aku tahu ini sangat sulit”.

Atau barangkali kita hidup dalam sebuah lingkungan dimana tidak ada orang yang berpikiran sama seperti kita yang ingin membangun sebuah bisnis.  Karenanya kita perlu keluar dari lingkungan itu, dengan cara apapun. Dunia tidak menunggu diluar sana. Kita tetap harus bergerak maju. Salah satu cara untuk keluar dari mindset ‘terbelakang’ dari lingkungan yang tidak mendukung perubahan dan perkembangan bisnis Anda adalah dengan membaca pemikiran2 tentang berubah dan berusaha dalam bisnis.

Membaca buku bagaimana berubah menjadi lebih baik, bagaimana membangun bisnis, membangun motivasi dan sebagainya adalah salah satu cara untuk keluar dari mindset yang ada dalam lingkungan tidak mendukung. Mengapa? Karena barangkali hanya itu cara yang kita ketahui. Hal ini bila Anda tidak bisa menemukan seorang mentor untuk dimintai pendapat atau penjelasan bagaimana memulai perubahan dalam diri Anda.

Itulah yang saya namakan – hidup diluar pikiran. Kita seakan berada di sebuah padang tandus, namun kita punya mimpi membangun sebuah oase indah dipadang tandus itu, dengan taman dan air mancur yang menyejukkan. Barangkali cara hidup seperti ini sangat menyakitkan, namun ada harapan yang luar biasa besar bila kita sanggup keluar dari dunia yang tidak mendukung perubahan Anda.





Kelahiran MacGyver

8 10 2007

 (btw, buat yang ngga tau siapa MacGyver, silahkan aja googling dengan keyword ‘MacGyver’. Tau deh. Seorang yang tidak pernah kelilangan akal dalam situasi apapun. Always calm and sure, smart, and likely to have killed someone named MURDOCK all the time)

Whenever you have a trouble with your car, think like this: “WHAT WILL MACGYVER DO?

Ini impresi saya tentang MacGyver

mac and pete

Joe: “Don’t thanks me, thanks to the moon gravitation”

Woman: “Where did you get that from?”

Joe: MacGyver”

Woman: On what episode?”

Joe: When the Simpsons watch him”

Woman: Oh how could that be?”

Joe: The simpsons were watching MacGyver when he said ‘thanks to the moon gravitation'”.

(Udah agak lama MacGyver tidak tayang lagi. Kadang2 saya ingin lihat lagi serial itu.)

do it yourself

Joe: “So, what do you think of MacGyver?”

Woman: “MacGyver’s hair is great”





Biro Pariwisata Malaysia tidak kreatif dan suka menjiplak

7 10 2007

Ugh.. akhir2 ini berita hangat soal jiplakan lagu daerah jadi jingle pariwisata Malaysia jadi topik anget.

Kemarin (sebagai referensi) Republik Mimpi membahas tentang lagu “Rasa Sayange” yang dijiplak orang Malaysia sebagai jingle iklan pariwisata. Memalukanlaaah!! Masak nggak ada lagu daerah mereka sendiri yang layak dipakai jingle sih? Kok sampe lagu bangsa lain diklaim.

Kata Andre Hehanusa, orang-orang Malaysia itu kurang kreatif dan mereka kekurangan pencipta lagu yang handal. Akibatnya karena kekurangan lagu-lagu bagus ini mereka harus impor dari Indonesia dan ‘Rasa Sayange’ mungkin saja hanya salah satu lagu yang mereka klaim.

Perampokan budaya bukan hal yang bermoral, karenanya Andre hehanusa mempertanyakan apakah Malaysia punya moral? (yang ini bukan kita yang jawab kali ya)

Menurut saya, tidak semua orang malaysia seperti itu, tapi arogansi sebagian Malaysia menunjukkan bangsa kita sudah dianggap bangsa yang tidak punya harga diri. Dalam blog lain saya mengomentari tentang hal ini. Mereka punya sebutan ‘orang Indon’ buat orang Indonesia yang berkonotasi seperti ‘orang negro’ seakan kita ini hanya bangsa budak. kadang wajar klo orang Indonesia dipandang rendah disana, lha wong yang kesana kebanyakan babu2 dan kuli2… coba yang kesana para ilmuwan, lain deh.

Lebih baik miskin di negeri sendiri, daripada di negeri orang – kaya tapi diinjak, dipukul, ditendang, diteriakin maling!!!

Silahkan lihat di;

http://beritaheboh.wordpress.com/2007/10/05/kenapa-orang-orang-malingsia-malyasia-membenci-orang-indon-indonesia/

Saya kuatir justru ada kerangka politik dibalik kejadian yang disengaja ini. Pertama, kita tidak memiliki hak hukum untuk menggugat penggunaan lagu daerah ini, ‘Rasa Sayang-e’ diganti dengan ‘Rasa Sayang-hee’ yang beda sedikit dalam pengucapan. Kedua, karena lagu-lagu Indonesia digemari di Malaysia, jadi ada politik yang mencoba memutarkan suara-suara protes orang Indonesia dalam musik sehingga memunculkan kebencian orang Malaysia terhadap musik Indonesia (biar orang malaysia merasa gerah karena dikritik orang Indonesia tentang jingle ini, dan memilih mendengarkan musik Malaysia sendiri).

Orang-orang di Republik Mimpi menyanyikan lagu ‘Rasa Sayange’ ini dengan sepenuh hati dan terkesan sangat emosional, membuat saya trenyuh. Kekayaan bangsa kita banyak yang dirampok diluar sana, batik, ukiran jepara, tempe, dan hal-hal lain yang diklaim bangsa lain bahkan yang tidak memiliki akar budaya sama sekali yang mengklaim (seperti ukiran Jepara diklaim orang Inggris!!). Bayangkan betapa anehnya kalau ukiran yang khas orang Indonesia diklaim orang yang nyentuh tatah kayu aja nggak bisa!

Seorang pejabat dari Badan HAKI, dalam sebuah talkshow di Metro TV, menyatakan’keprihatinan’ akan kejadian ini, juga dikritik seorang pemirsa karena sepertinya hanya ‘prihatin’ saja tanpa action yang jelas. Ungkapan-ungkapan pejabat ini juga sangat ‘tinggi’, high, dan belum bisa menyentuh aksi yang seharusnya ditempuh bangsa Indonesia menyikapi jingle iklan ini. Prihatin… prihatin… kita semua juga prihatin…

Saya heran dengan banyak orang yang masih ‘memimpikan’ untuk bekerja di Malaysia, atau di Singapore, Hongkong atau manapun juga. Seringkali mindset orang2 desa masih bilang, ‘Klo mau kaya, ke Malaysia atau Hongkong aja selama 1-2 tahun, untuk mengumpulkan bunci (tabungan)’… apa lagi kalau bukan jadi babu, kuli, dan semacam itu. Mengenaskan kalau saya mendengar sendiri mereka bicara seperti itu.

Rata-rata mereka itu orang2 muda, lulus SMP, SMA, tidak punya pekerjaan dan tidak punya mindset. Halah…

So, Pariwisata Malaysia sebaiknya menarik kembali jingle pariwisata itu serta kembali meminta maaf pada Indonesia. Tentunya tidak by phone aja dong,… emangnya orang pacaran? By phone? Heheheheh… Kebayang nggak, ‘mesranya’ call permintaan maaf PM ke pak SBY soal babak belurnya wasit karate itu…

Roy Suryo, pakar telematika kita mencoba mengais kembali bukti-bukti property intelektual lagu daerah ‘rasa sayange’ itu via Waspada Online

Lagu kebangsaan Malaysia ‘Negaraku’ diduga hasil jiplakan lagu Indonesia berjudul ‘Terang Bulan’ dinyanyikan sejak 1930-an. “Lagu Terang bulan sudah dinyanyikan di Indonesia sejak lama, setelah merdeka 1957, Malaysia mengubah lagu tersebut menjadi `Negaraku` dan menjadikannya sebagai lagu kebangsaan,” kata pakar multimedia, Roy Suryo di Yogyakarta, Rabu (3/10).

Menurut dia, lagu ‘Rasa Sayange’ dijadikan Malaysia sebagai lagu untuk promosi pariwisata sebenarnya juga sudah dinyanyikan di Indonesia jauh sebelum negara jiran tersebut merdeka, dan lagu ini sering dinyanyikan orang-orang Melayu. Dalam film insulinde zooals het leeft en werkt, film dokumenter Indonesia 1927-1940 produksi NV Haghefilm Denhaag, sudah ada lagu Rasa Sayange.
“Ini sebenarnya dapat menjadi bukti bahwa lagu tersebut sudah dinyanyikan masyarakat Indonesia jauh sebelum Malaysia merdeka,” katanya.

Ia menyatakan dirinya saat ini sedang mengumpulkan bukti film asli, baik untuk lagu Rasa Sayange maupun Terang Bulan guna pembuktian lagu tersebut dicipta orang Indonesia. “Meskipun saya sudah punya film digitalnya, tetapisaya akan ke kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk mencari film aslinya,” kata dia.

Ia menambahkan, kemungkinan Malaysia sudah mempatenkan terlebih dulu baru lagu Rasa Sayange kemudian baru mempublikasikannya. Kasus ini persis seperti batik, tempe dan beberapa tarian asal Indonesia yang diklaim hasil karya Malaysia. Sebenarnya ini menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia terutama untuk melindungi budaya daerah dengan segera mempatenkan hasil karya anak bangsa, katanya.

Gud luck ya om!





Senyum yang tulus setelah sekian lama

28 09 2007

Sudah sekian lama saya tidak bertemu teman yang satu ini. Lebih tepatnya mungkin bukan teman, tapi ustadz saya dulu. Hari ini di sebuah pengajian saya bertemu lagi dengan beliau. Waktu kita keluar masjid, dia menyapa saya dengan mengulurkan tangan untuk bersalaman, lalu bertanya apakah saya sudah menikah… “Belum, doakan ya pak” saya jawab begitu.

Dia lalu tersenyum pada saya, sebuah senyum yang lebar dan sangat tulus, bahkan saya sendiri terkaget-kaget karena senyum seperti itu sudah tidak pernah atau jarang lagi saya temukan dalam hidup gersang saya berkutat dengan dunia kerja. Saya mencoba membalas senyumnya tapi saya merasa bibir saya kaku… entah mengapa.

Mungkin sebuah senyum ia hadirkan bagi saya agar dia bisa berderma pada saya dalam bulan Ramadhan ini. Mungkin saya harus belajar tersenyum dengan ketulusan hati seperti itu…

Sebuah senyum, kecil memang artinya, namun karena ketulusan dan kesederhanaan itu, menjadi sangat bermakna.





Desain rumah terbaru saya

28 09 2007

Sebagai seorang desainer rumah tinggal, atau yang lazim disebut arsitek, saya telah menghasilkan berpuluh-puluh desain sejak saya mulai berprofesi sekitar 3 tahun lalu. Suka duka dengan banyak desain rumah dan klien saya alami. Ada rasa senang didada ini hingga saat ini saya masih bisa ‘berguna’ memberikan layanan desain untuk mereka yang membutuhkan.

house probo

Banyak klien saya datang ke saya karena penampilan rumah yang saya rancang. Ini betul lho, rumah-rumah yang saya rancang biasanya disenangi pemiliknya atau klien saya karena penampilannya. Namun sebenarnya banyak hal lain selain itu yang musti dipertimbangkan; antara lain penghawaan alami, pencahayaan alami, penataan ruang-ruang, dan sebagainya.

Sebuah rumah itu bisa ‘dirasakan’ desainnya ketika kita masuk kedalam rumah itu. Apakah rumah itu sumpek? lega? lapang? hijau? dan sebagainya.

Ada satu kata yang saya pegang dalam mendesain setiap bangunan rumah yang saya kerjakan; kenyamanan.

Sebuah rumah tanpa rasa nyaman adalah rumah yang kurang menurut saya. Boleh jadi rumah itu besar, megah, tapi tidak nyaman, justru karena terlalu besar itu. Manusia itu dalam beraktivitas memerlukan wilayah yang menurut saya agak sempit dan tidak butuh banyak tempat. Karenanya rumah kecil bisa berarti rumah nyaman lho.

memang sih, keleluasaan dalam lahan memang mempengaruhi penataan rancangan ruang-ruangnya. Tapi saya masih yakin, dengan perencanaan rumah yang baik, desain yang baik akan tercipta.

Untuk tahu lebih banyak tentang desain-desain rumah tinggal yang saya buat, silahkan buka web berikut;

www.astudio.id.or.id





Gotcha! laptop notebook acer 4710 akhirnya kudapat…

20 09 2007

Gotcha!!
Finally after a while searching for the right notebook for me (with the right budget  😉

Acer_aspire_4710_notebook

Kutemukan notebook Acer 4710 yang lumayanlah… buat sekedar kerja ditempat lain selain ruang kerjaku yang udah agak berkabut… hehe… kebanyakan disitu aku ini.

Notebook ini cukup murah, sekitar 7,3 jt aja dan untungnya kudapet dari dealer resminya. OK, selamat datang di kehidupanku wahai notebook, jangan lupa hidup yang lama.. hehe…

Nih notebook memang hasil hunting berdarah-darah (whueeessszzz) selama beebrapa waktu ini, baik di dunia maya (searching comment dan testimonial orang tentang produk ini), dan di dunia nyata (ketemu bakul-bakul laptop di toko2 komputer).

Acer_aspire_5920150507 Alhasil, meskipun ada beberapa pilihan seperti Toshiba, dll yang direkomendasikan beberapa orang, aku pilih si acer ini. Mungkin karena bentuknya yang sophisticated kali yah… sedangkan si Toshiba tuh… so last year!

OKE … KEMBALI KE LAP…

Memang menurut beberapa testimonial produk acer 4710 ini agak susah dimasuki windows xp. Tapi sekarang oke-oke aja…

setelah nyoba memakai notebook ini saya rasa produk ini oke dan nggak masalah. Memang satu hari sih… saya harap hari2 nantinya notebook ini tetap menhyertai saya, setidaknya selama 1-2 tahun ini, sehingga saya punya uang untuk beli laptop lain seandainya ada barang baru.

sempat juga agak ragu beli acer4710 karena banyak testi di internet bilang agak masalah dengan xp. Saya juga nggak begitu tahu tentang windows, tapi saya sreg aja, mungkin sekedar feeling dan ingin ya…





bahagia itu hangat

27 08 2007

I consider happiness as feeling warm.
Seperti ketika matahari menyinari tubuhmu dikala dingin, atau takkala seseorang yang kaucintai memberikan kehangatan untukmu. Menurutku, dingin adalah perasaan terkaku yang pernah ada. Aku selalu menginginkan kehangatan.

bunga matahari

Apa yang paling hangat bagiku adalah memandang mata seseorang yang kucintai dan dia mencintaiku… Mungkin seperti sebuah kobaran api dalam dada yang hangat, hangat sekali.

Pernah kucoba mencari hangat itu dengan memaksa hidup memberiku sebuah kebahagiaan, tapi keterpaksaan itu sendiri menjadi dingin. Pernah kupikir aku bisa memberi seseorang kehangatan, tapi ia tak punya sebuah hangat untukku. Pernah suatu saat juga seseorang ingin memberiku sebuah hangat, tapi aku hanya punya dingin untuknya.

Apa yang terhangat bagiku saat ini adalah bahwa aku masih memiliki sebuah senyum, bagi diriku sendiri ditengah dunia yang begitu dingin.

Aku ingin menjadi sesuatu yang melebur bersama hangat, seperti sekuntum bunga matahari di padang subur, menatap matahari berjalan dengan segala kehangatannya. Namun kadang hangat tidak bersinar disini, kadang hanya dingin.

Kadang aku begitu menginginkan sebuah kehangatan… sehingga aku bahagia.





Aku juga manusia (human… all too human)

22 08 2007

(menghela nafas panjang)

Human… all too human, kata Nietsche. Seorang manusia sejati. Aku bisa sedih, bisa gembira, bisa bloon (kadang), bisa narcist, bisa konyol…

mall seperti pasar menjelang lebaran

Arti manusia baru ada saat dia menghadapi sesuatu yang diluar kemampuannya. Mungkin saat itu muncul seorang manusia sejati. Mungkin ada orang-orang yang lebih baik dari kita, namun mereka berada disana karena bapak mereka, ibu mereka, kakak mereka.

Bila, boleh saya berandai-andai… saat ini saya seorang raja dengan sebuah mahkota, dan saya tidak harus menghadapi hal-hal seperti tetek bengek diatas tanah, mungkinkah saya merasa ‘all too human’? Saat saya merasa menjadi manusia sejati yang begitu bodoh dan rapuh… Mungkin saya berharap menjadi lebih buruk keadaan dibanding sekarang…

Sehingga saya bisa menjadi semakin ‘manusia’ dengan segala daya upaya yang konyol, bodoh, mengada-ada dan beralasan-alasan.

(baiklah… menghela nafas lagi). Seharusnya saya senang dengan keadaan saat ini, apapun keadaan saya, agar saya bisa menjadi seorang manusia yang baik. Setidaknya saya percaya Tuhan dan saya tahu Dia diatas sana… mungkin sedang melihat saya dengan berharap saya bisa melakukan yang lebih baik dari sekarang.

Tiba-tiba saya tahu saya tidak seharusnya mengeluh, sehingga saya bisa merasa bersyukur atas apa yang ada sekarang, dan melakukan aktivitas saya sebagai manusia dengan baik…

menjadi seperti ini lebih baik daripada korupsi

Apakah menjadi tukang becak itu bukan cara hidup yang terbaik? Mungkinkah Anda, saat ini bukanlah Anda, tapi seorang bodoh tanpa pekerjaan, tanpa penghasilan… Mungkin saja itu lebih baik daripada berada disini, saat ini dengan keadaan saat ini, tapi Anda tahu Anda tidak pernah menjadi apa yang Anda inginkan.

Barangkali kita punya uang sebanyak mimpi, 100 milyar, 2 trilyun… tapi kita tahu sebuah kesalahan besar tercipta, misalnya uang itu dari hasil korupsi… mencuri. Sungguh, aku berharap sebaiknya tidak sama sekali.

P.S.

Sedikit iseng, masuklah aku di sebuah studio foto hanya karena tertarik. Dipotret-potret seperti seorang model… hehe aku tau kok mukaku agak ancur (dikit). Kucoba seekspresif mungkin tapi dasar emang manusia biasa, gak bisa deh mirip Tora Sudiro… Hahaha!

Coba lagi hari ini kutemui pak San, seorang mentor penulisan arsitekturku. Dimintanya aku kerjakan sesuatu lagi… cari postgrad di Europe. Aussie begitu mudah menerima, katanya, tapi mereka orang kulit putih yang agak pinggiran. Kemarin ternyata aku kurang persuasif ama orang UK, jadinya kesempatan scholarship menguap deh.

Manusia biasa tidak pernah akan berhenti mencoba!

Jangan biarkan tulisan saya diatas membuat hari Anda menjadi mendung. That’s not what I mean.