Sudah sekian lama saya tidak bertemu teman yang satu ini. Lebih tepatnya mungkin bukan teman, tapi ustadz saya dulu. Hari ini di sebuah pengajian saya bertemu lagi dengan beliau. Waktu kita keluar masjid, dia menyapa saya dengan mengulurkan tangan untuk bersalaman, lalu bertanya apakah saya sudah menikah… “Belum, doakan ya pak” saya jawab begitu.
Dia lalu tersenyum pada saya, sebuah senyum yang lebar dan sangat tulus, bahkan saya sendiri terkaget-kaget karena senyum seperti itu sudah tidak pernah atau jarang lagi saya temukan dalam hidup gersang saya berkutat dengan dunia kerja. Saya mencoba membalas senyumnya tapi saya merasa bibir saya kaku… entah mengapa.
Mungkin sebuah senyum ia hadirkan bagi saya agar dia bisa berderma pada saya dalam bulan Ramadhan ini. Mungkin saya harus belajar tersenyum dengan ketulusan hati seperti itu…
Sebuah senyum, kecil memang artinya, namun karena ketulusan dan kesederhanaan itu, menjadi sangat bermakna.
Ada barang baru apa dibilang orang2…